Rasio Planktonik : Bentonik
|
Scanning Electon Microscope (SEM) of Deep Sea Foraminifera |
Kumpulan
fosil foraminifera planktonik pada batuan sedimen menyediakan informasi yang berguna
tentang keadaan masa lampau kolom air, termasuk suhu, stratifikasi, dan
produktivitas. Seperti banyak organisme laut lainnya, sebagian besar spesies
foraminifera planktonik modern beradaptasi dengan perubahan rentang suhu dan
salinitas. Sebagian besar spesies foraminifera planktonik yang hidup secara vertikal
dikelompokkan dalam zona fotik di mana persediaan makanan utama berada dan
melimpah. Foraminifera ini berperan
penting baik sebagai mangsa maupun predator dalam tingkat trofik jaring-jaring makanan.
Selain menempati relung trofik beragam, foraminifera
planktonik menempati bagian yang berbeda dari setiap kolom air bagian atas, dan
sejumlah spesies akan berubah habitat secara vertikal berdasarkan perubahan
kolom air.
Perubahan
vertikal lingkungan hidup ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
seperti peningkatan jumlah kamar, meningkatkan ukuran tes, dan karakteristik
lainnya seperti ciri morfologi dan perkembangbiakan. Sebagai contoh, beberapa takson,
yang hidup di perairan fotik dari mixing layer sebagian besar foraminifera
hidup singkat sebelum menambahkan kalsit sekunder dan tenggelam ke kedalaman
yang lebih besar untuk gametogenesis
(pelepasan gamet). Gametogenesis dan
pertumbuhan awal foraminifera muda dapat terjadi di sekitar zona dekat dasar
lapisan campuran atau termoklin atas di mana kondisi yang optimal untuk
fitoplankton berproduktivitas (lapisan campuran memiliki intensitas cahaya
memadai dari atas dan pasokan hara adveksi dari bawah).
Studi
batuan sedimen telah menunjukkan bahwa musim juga mempengaruhi perkembangan
forminifera. Oleh karena itu, kumpulan sedimen foraminifera planktonik di dasar
laut mencerminkan suksesi musiman dari spesies. Suksesi musiman takson
mencerminkan perubahan suhu air, struktur kepadatan air kolom, dan trofik nutrien
termasuk perubahan musim mempengaruhi produktivitas primer. Suksesi bahkan
dapat terjadi pada skala waktu geologi dari siklus glasial dan interglasial
seperti yang didokumentasikan oleh Globorotalia
menardii, yang mencapai maksimum selama periode interglasial 100.000 tahun
terakhir.
Analisis
dari planktonik : rasio bentonik dari beberapa kedalaman mengungkapkan bahwa daerah
neritik tengah hingga transisi laut dalam (~ 100 m) ditandai dengan 20-60%
planktonik dan naik ke 60-90% planktonik pada kedalaman ~ 200 m. Foraminifera
planktonik merupakan karakteristik dari air laut yang murni. Namun rasio ini
juga akan ditentukan oleh kehadiran nutrien pada permukaan maupun bawah
permukaan laut yang akan mempengaruhi rasio planktonik : bentonik sehingga faktor
tersebut maupun faktor lainnya perlu dipertimbangkan misalnya saja upwelling
yang terjadi pada tepi benua dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut di
kedalaman yang membuat foraminifera bentonik berkurang dan merubah rasio
planktonik : bentonik.
Perubahan Rasio Agglutinated
Benthic : Calcareous Benthic
Dalam
batas-batas laut dan habitat terrigenous neritik,
salinitas, alkalinitas, dan saturasi karbonat dari air dapat sangat mempengaruhi
komposisi taksonomi hidup kumpulan foraminifera bentik (biocoenoses). Kumpulan beragam calcareous dan agglutinated foraminifera
bentik mencirikan perairan laut normal pada kontinental terrigenous. Biasanya
transisi dari habitat laut payau menuju kondisi neritik adalah dibatasi oleh
peningkatan kelimpahan dan keragaman takson calcareous. Pada kedalaman tertentu
(<30-50 beriklim="" biasanya="" daerah="" dan="" didominasi="" dingin="" i="" m="" oleh="" tropis="" untuk="">Elphidium30-50>
(misalnya,
E. ekskavatum) dan
Ammonia (misalnya,
A.
beccarii). Namun, ada pengecualian. Misalnya, ditemukan bahwa takson agglutinated
mendominasi kumpulan foraminifera bentik pada kedalaman ~ 84-240 ft (~ 25-73
m).
Miliolids, foraminifera bentik calcareous
dengan struktur dinding porselin (misalnya,
Quinqueloculina,
Triloculina), dominan pada tepi terrigenous karena distribusinya dipengaruhi
oleh salinitas. Biofasies dengan berlimpahnya
Ammobaculites dan beberapa
Quinqueloculina
didiagnostik sebagai akibat pengaruh payau yang kuat seperti pada daerah
muara atau delta.
Habitat Mikro Foraminifera Bentonik
dan Respon Terhadap Fluks Karbon Organik & Oksigen Terlarut
Corliss
dkk. menunjukkan hubungan antara morfologi test dan habitat mikro foraminifera
bentik dalam sedimen. Takson epifaunal ditandai dengan morfologi plano-cembung,
cembung, atau putaran trochospiral, dan taksa infaunal ditandai dengan
planispiral bulat, rata, meruncing dan triserial silinder, dan tes biserial
meruncing. Para penulis ini mencatat bahwa kelimpahan relatif takson infaunal
lebih besar dengan meningkatnya fluks organik karbon. Selain itu, banyak
penelitian foraminifera bentik telah menunjukkan spesies yang terputar
trochospiral melingkar hidup beberapa sentimeter dari sedimen dan diklasifikasikan
sebagai epifaunal atau infaunal dangkal.
Tingkat konsumsi
oksigen oleh foraminifera bentik meningkat tajam dengan meningkatnya ukuran
diameter di atas 250 mikrometer. Besarnya populasi bentik adalah terutama hasil
dari pasokan makanan yang berlimpah dari zona fotik. Takson yang menunjukkan
indeks oksigen rendah akan tercirikan oleh bentuk rata, runcing, dinding tes tipis
dan tidak terdapat ornamen.
Daftar Pustaka :
Bolli,
Hans M. 1989. Plankton Stratigraphy.
New York : Cambridge University Press. 569page.
Culver,
S.J., And Buzas, M.A. 1983. Benthic
foraminifera at the shelfbreak: North American Atlantic and Gulf margins: in
Stanley, D.J., and Moore, G.T., eds., The Shelfbreak: Critical Interface on
Continental Margins. SEPM, Special Publication 33, page 359–371.
Hayashi,
Hiroki & Masaki Takahashi. 2002. Planktonic
Foraminiferal Biostratigraphy of the Miocene Arakawa Group in Central Japan.
Revista Mexicana de Ciencias Geologicas, Volume 19, No.3, page 190-205.
Leckie,
R. Mark & H.C. Olson. 2003. Foraminifera
as Proxies for Sea-Level Change on Silisiclastic Margins. SEPM Special
Publication No.75, page 5-19.
__________________________________________
Berikanlah Tanggapan Anda sebagai Seorang Geologi
Salam RGP - Independent